Sabtu, 09 Agustus 2014

Perencanaan Tata Letak Fasilitas


Pandangan Perencanaan Tata Letak Fasilitas menurut para ahli :
1) Menurut Sritomo Wignjosoebroto, tata letak fasilitas didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas – fasilitas fisik pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi.

2) Menurut James Apple, tata letak fasilitas didefinisikan sebagai menganalisis, membentuk konsep, merancang, dan mewujudkan sistem bagi pembuatan barang atau jasa. Kegiatan perancangan fasilitas berhubungan dengan perancangan susunan unsur fisik suatu lingkungan.

3) Menurut Tompkins, facilities planning merupakan ilmu yang multi disiplin, dimana berkaitan dengan merencanakan layout fasilitas, memilih material handling sistem, dan menentukan peralatan proses yang diperlukan.

Perkembangan Keilmuan Perancangan Tata Letak Fasilitas
Tata letak pabrik dan pemindahan bahan merupakan salah satu kegiatan rekayasawan industri tertua. Dengan sejalan dan meluasnya pandangan rekayasawan industri ke arah fasilitas fisik, sekarang ini reakayasawan menjadi paham bahwa semua kegiatan yang mempunyai arti akan menuntut fasilitas fisik dan sering kali fasilitas itu harus direncanakan dan dirancang mengikuti prinsip dan aturan yang hampir sama dengan yang digunakan dalam tata letak pabrik. Maka dari sini mulailah digunakan metodologi dalam rancangan bagi tiap fasilitas fisik, sehingga perancangan fasilitas merupakan suatu istilah yang penting bagi penyusunan unsur fisik untuk pergudangan, kantor pos, toko, restoran, rumah sakit dan lain-lain.
Pada masa ini perancangan fasilitas memiliki tujuan secara keseluruhan untuk mempertimbangkan masukan yang tepat dan merancang susunan yang dalam waktu tersingkat dengan biaya yang wajar untuk mencapai keluaran yang diinginkan.
Pentingnya Perancangan Design dalam Fasilitas Manufaktur
Pentingnya perancangan fasilitas bagi operasi suatu perusahaan tidak dapat ditunjukkan. Harus diketahui bahwa aliran barang biasanya merupakan tulang punggung fasilitas produksi dan harus dirancang dengan cermat serta tidak boleh dibiarkan tumbuh dan berkembang menjadi satu pola yang membingungkan. Karenanya aliran baranglah yang menjadi dasar bagi rancangan seluruh pabrik.
Maka dapat ditarik kesimpulan perancangan fasilitas dilakukan lebih dulu, contohnya sebelum seseorang membangun satu ruangan sebuah rumah biasanya disesuaikan dahulu dengan barang yang sesuai dengan rumah tersebut.
Karena dinilai sangat penting untuk kedepannya. Maka Perusahaan harus dapat melakukan penetapan strategi dalam Tata Letak ( Plant Layout ) yang efesien dan efektif. Sehingga manfaatnya selain mengurangi biaya produksi juga meningkatkan produktivitas suatu perusahaan. Manfaat lainnya seperti meminimasi backtracking ( aliran bolak balik ), meminimasi penundaan pekerjaan atas material ( delay ), meminimasi penanganan material, mempertahankan/meningkatkan fleksibilitas dari segi variasi rancangan produk maupun jumlah yang dapat diproduksi, pemanfaaatan tenaga kerja dan ruang secara efektif , meningkatkan semangat moral karyawan dalam bekerja, dan memberikan kemudahan perawatan fasilitas dan kebersihan
Tipe-Tipe Layout
Dalam merancang tataletak pabrik, kita perlu memahami terlebih dahulu tipe-tipe tata letak pabrik sebagai dasar perancangan. Pemahaman diperlukan karena tipe tata letak pabrik menentukan keberhasilan strategi manufaktur yang telah ditetapkan .
Secara umum ada 4 tipe tata letak layout :
1. Product Layout
Produk layout pada umumnya digunakan untuk pabrik yang memproduksi satu macam atau kelompok produk dalam jumlah yang besar dan dalam waktu yang lama. Dengan layout berdasarkan aliran produksi maka mesin dan fasilitas produksi lainnya akan diatur menurut prinsip mesin after mesin . Mesin disusun menurut urutan proses yang ditentukan pada pengurutan produksi, tidak peduli macam/ jenis mesin yang digunakan. Tiap komponen berjalan dari satu mesin ke mesin berikutnya melewati seluruh daur operasi yang dibutuhkan.
Gambar 1.1 Product Layout (Wignjosoebroto, 2000)
Dengan layout dengan tipe ini, suatu produk akan dikerjakan sampai selesai didalam departement tanpa perlu dipindah-pindah ke departement lain. Disini bahan baku akan dipindahkan dari satu operasi ke operasi berikutnya secara langsung sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan utama dari layout ini adalah untuk mengurangi proses pemindahan bahan dan memudahkan pengawasan dalam aktifitas produksi.

2. Process Layout
Proses layout merupakan metode pengaturan dan penempatan fasilitas dimana fasilitas yang memiliki tipe dan spesifikasi sama ditempatkan kedalam satu departement. Umumnya digunakan pada perusahaan yang beroperasi dengan menerima order dari pelanggan. Selain itu juga digunakan untuk perusahaan yang mempunyai produk bervariasi dan memproduksi dalam jumlah kecil.
Gambar 1.2 Process Layout (Wignjosoebroto, 2000)
Proses layout umumnya digunakan untuk industri manufakturing yang bekerja dengan jumlah/volume produksi yang relatif kecil dan terutama untuk produk yang tidak standard. Tata letak tipe ini akan terasa lebih flexibel dibadingkan dengan tata letak berdasarkan aliran produk. Pabrik yang beroperasi berdasarkan job order (job lot production) akan lebih tepat kalau menerapkan layout tipe ini guna mengatur segala fasilitas produksinya.
3. Fixed Position Layout
Pada fixed position layout mengkondisikan bahwa yang tetap pada posisinya adalah material, sedangkan fasilitas produksi seperti mesin, peralatan, serta komponen-komponen pembantu lainnya bergerak menuju lokasi material atau komponen produk utama.
Gambar 1.3 Fixed Position Layout (Wignjosoebroto, 2000)
Tata letak berdasarkan lokasi material tetap digunakan untuk produk yang ukurannya besar seperti kapal dan pesawat terbang.
4. Group Technology Layout
Group technology layout mengelompokkan produk atau komponen yang akan dibuat berdasarkan kesamaan dalam proses. Pengelompokan produk mengakibatkan mesin dan fasilitas produksi lainnya ditempatkan dalam sebuah sel manufaktur karena setiap kelompok memiliki urutan proses yang sama. Tujuan dari group technology layout adalah menghasilkan efisiensi yang tinggi dalam proses manufakturnya.
Gambar 1.4 Group technology layout (Wignjosoebroto, 2000)
Tipe Group technology layout merupakan kombinasi tipe tata letak produk dan proses. Tipe Group technology layout juga dikenal dengan tata letak pembelajar. Maksudnya adalah mampu memberikan pembelajaran kepada opeartor agar menguasai keterampilan.
download bahan PTLF disini : bahan PTLF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar